Bagaimana Menjadi Sales Sukses, dan Apa Persiapannya?

Sales punya peran penting bagi perusahaan. Sebagai ujung tombak sebuah perusahaan, tim sales melakukan aktivitas penjualan barang, jasa atau layanan dari produsen ke konsumen.


Tanpa adanya aktivitas sales, sebanyak apapun modal yang dimiliki perusahaan, ujungnya adalah kebangkrutan. Ini sudah terbukti pada banyak perusahaan startup baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan yang sudah berstatus unicorn. 

Mereka lebih mengutamakan traksi dan valuasi daripada transaksi. Padahal yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk bisa bertahan dan berkembang adalah transaksi yang terjadi karena adanya aktivitas yang dilakukan oleh para sales. 

Di artikel ini Kita akan sama-sama belajar tentang sales. Seperti mengetahui apa itu sales, apa fungsi, tugas dan tanggung jawab tim sales hingga bagaimana cara menjadi seorang sales talent yang profesional dan sukses. 

Apa itu Sales dan Aktivitasnya? 

Sales berasal dari Bahasa Inggris yang artinya penjualan. Penjualan merupakan hasil dari proses pemasaran dan aktivitas jualan produk, jasa atau layanan sebuah perusahaan kepada konsumennya. Kata lainnya dari penjualan ini adalah transaksi.

Menurut situs Pipedrive.com, sales adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan bisnis untuk membuat calon pembeli mau membeli produk yang ditawarkannya.

Aktivitas sales pada perusahaan atau bisnis yang satu dengan lainnya mungkin saja berbeda. Namun secara umum seorang salesperson melakukan tugas atau aktivitas penjualan dengan cara : 

- Melakukan follow up pada prospek yang masuk

- Melakukan demonstrasi produk

- Menulis proposal produk

- Membangun hubungan pribadi dengan klien

- Negosiasi harga dan persyaratan kontrak

- Menyelesaikan pesanan dan transaksi

- Melakukan Up Selling dan cross-selling

- Menyerahkan pelanggan ke tim customer success. 


Istilah Umum pada Konteks Sales

Di Indonesia, sales sering disalah artikan sebagai tenaga penjualan. 

Padahal tenaga penjual ini sudah punya istilah sendiri, yaitu salesperson, sales agent, salesman atau salesgirl. 

Lalu ada pula istilah sales plan, prospek, follow up, upselling dan cross-selling hingga deal. Apa saja arti dari setiap istilah tersebut? Berikut penjelasannya 

Salesperson

Salesperson jika diterjemahkan secara bebas bisa diartikan sebagai tenaga penjualan. Kata lainnya adalah sales agent. Jika tenaga penjual itu laki-laki maka disebut dengan salesman, sedangkan jika perempuan disebut dengan sales girl. 

Salesperson inilah yang menjadi ujung tombaknya sebuah bisnis. Karena tugasnya adalah berhubungan langsung dengan calon pembeli (prospek), kemudian mengubahnya menjadi pembeli baru. 

Tidak hanya itu, dalam rangka efisiensi dan menurunkan biaya akuisisi pelanggan, seorang salesperson juga bertanggung jawab untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang sudah pernah membeli sebelumnya. Tujuannya selain menjalin kedekatan juga untuk membuat para pelanggan membeli lagi, lagi dan lagi. 

Kedua aktivitas salesperson tersebut tujuan akhirnya adalah untuk menghasilkan transaksi penjualan sesuai target yang sudah ditetapkan. 

Sales Plan

Supaya salesperson bisa menghasilkan penjualan secara optimal, dia perlu sebuah sales plan atau rencana penjualan sebagai pedoman.

Sales plan ini membahas tentang perencanaan hal-hal strategis, seperti siapa target market, kondisi pasar dan persaingannya, target penjualan, hingga struktur tim sales yang akan melakukan penjualan. 

Sales Pipeline

Sales pipeline juga bisa diartikan sebagai rencana penjualan. Hanya saja bedanya dengan sales plan, sales pipeline ini lebih cenderung ke hal-hal teknis. 

Hal-hal teknis ini seperti siapa prospek yang akan ditemui, produk atau jasa apa yang akan ditawarkan, promo apa yang akan diberikan pada prospek, bagaimana teknik closingnya hingga bagaimana metode pembayaran yang bisa digunakan oleh pembeli. 

Sales pipeline inilah yang merupakan gambaran nyata tentang aktivitas harian yang dilakukan oleh para salesman maupun salesgirl. 

Prospek

Dalam penjualan sering kita dengar istilah prospek. Prospek adalah orang-orang yang punya minat dengan produk atau layanan yang dipromosikan oleh para marketer atau pemasar. 

Dalam konteks bisnis offline, prospek ini adalah mereka mau untuk berkunjung, melihat-lihat, bertanya dan mencoba produk atau jasa. 

Sedangkan dalam bisnis online, prospek ini merupakan orang-orang yang sudah berkunjung ke toko online, melihat produk-produk, melakukan tanya jawab dengan penjual dan bersedia memberikan kontak mereka ke penjual walaupun masih belum siap untuk membeli. 

Jika prospek sudah masuk, maka tugasnya tim sales adalah menjalin hubungan yang baik dan mengubahnya menjadi pembeli. 

Kata lain dari prospek ini antara lain leads, calon pembeli juga pembeli potensial. 

Follow up

Ketika leads atau prospek sudah terhubung dengan tim sales, namun belum terjadi transaksi maka perlu dilakukan follow up. Karena bisa jadi prospek ingin membeli namun belum siap secara finansial. Atau bisa juga prospek perlu minta pertimbangan anggota keluarga sebelum membeli. 

Dengan follow up tim sales bisa menindaklanjuti keputusan pembelian dari para prospek. Apakah jadi beli atau tidak. Jika tidak jadi beli, tim sales bisa mengetahui apa saja yang menjadi keberatan dari para prospek sehingga bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya. 

Follow up merupakan aktivitas wajib bagi para salesperson. Jika tidak melakukannya leads yang masuk dan belum melakukan pembelian, selamanya mereka tidak akan beli. 

Untuk melakukan follow up ini biasanya dilakukan tim sales maksimal 7 hari setelah kontak pertama dengan prospek. Lebih dari itu prospek akan lupa atau bahkan tidak berminat lagi dengan produk atau jasa yang kita tawarkan. 

Upselling dan Cross-selling 

Dengan upselling dan cross-selling prospek yang semula tidak butuh, dengan penawaran yang menarik akhirnya beli juga. 2 hal teknik penjualan ini dipercaya dan terbukti berhasil dalam meningkatkan nilai penjualan tanpa usaha berlebih. 

Upselling adalah sebuah teknik penjualan yang menawarkan pembelian lebih banyak dari yang mereka beli saat itu. Contohnya ketika beli es krim, penjual akan menawarkan toping A, B, C. 

Sedangkan cross-selling adalah teknik penjualan yang menawarkan produk tambahan atau produk pelengkap dari yang prospek beli saat itu. Contohnya ketika prospek beli smartphone, maka penjual akan menawarkan juga screen protector dan casing.

Deal

Istilah deal kerap juga kita dengar dalam dunia penjualan. Deal artinya terjadi kesepakatan antara tim sales dengan calon prospek terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain ketika terjadi deal, terjadi pula transaksi penjualan. Pembeli akan memberikan uangnya ke penjual dan penjual akan memberikan produk atau jasanya kepada pembeli. 

Elon Musk Susul Bos Microsoft dan CEO Apple Datang ke RI, Ada Apa?

Elon Musk dijadwalkan datang ke Indonesia dalam gelaran World Water Forum (WWF) 2024 di Bali. Pengusaha itu akan meresmikan salah satu layanan miliknya, Starlink yang beroperasi di Indonesia.

"Elon Musk juga akan turut berbicara pada pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebagai informasi, WWF akan diselenggarakan pada 18-24 Mei ini. Peresmian Starlink disebut juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedatangan Musk kali ini menyusul dua bos raksasa teknologi yang telah datang ke Indonesia sebelumnya. Tim Cook dari Apple dan Satya Nadella dari Microsoft mendatangi Indonesia bulan lalu dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Musk pernah sempat dikabarkan akan datang ke Indonesia. Termasuk saat gelaran B20 Summit yang masuk dalam rangkaian G20 di Bali yang diadakan tahun 2022.


Dia batal hadir secara fisik dalam acara tersebut. Namun tetap menghadiri secara virtual melalui sambungan video call.

Sementara itu, Starlink diketahui telah mengantongi dua izin operasional di Indonesia. Yakni untuk VSAT dan penyedia jasa internet (ISP) untuk konsumen secara ritel.

Starlink juga telah melakukan ujicoba dan melalui tahapan Uji Laik Operasi (ULO). Rencananya layanan internet berbasis satelit itu diuji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei 2024.

Beberapa pengguna dilaporkan telah menggunakan layanan ini. Sementara itu informasi terkait entitas Starlink di tanah air, PT Starlink Indonesia masih sangat terbatas hingga kini.

CEO Apple Tim Cook lebih dulu menyambangi Indonesia untuk membahas investasi di Tanah Air pada 17 April 2024.

Apple berkomitmen menggelontorkan investasi dengan nilai total Rp 1,6 triliun untuk membangun fasilitas pendidikan 'Apple Developer Academy'.

Sejauh ini sudah ada 3 Apple Developer Academy yang tersebar di beberapa kota, yakni Batam, Tangerang Selatan, dan Surabaya dengan nilai Rp 1,4 triliun.

Selanjutnya, Apple juga akan membuka fasilitas baru di Bali yang merampungkan nilai investasinya menjadi Rp 1,6 triliun.

Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa harapan investasi lain dari Apple di Indonesia. Antara lain soal inovasi center, membantu pembangunan smart city di IKN, hingga bekerja sama dalam bentuk business matching dengan vendor lokal untuk proses manufaktur iPhone.

Nvidia dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia dengan membangun pusat kecerdasan buatan (AI) di Solo, Jawa Tengah, senilai US$200 juta (Rp 3 triliun).

Raksasa chipset Amerika ini akan bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Indonesia PT Indosat Ooredoo Hutchison.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan AI center dapat terdiri dari infrastruktur telekomunikasi atau pusat sumber daya manusia dan akan berlokasi di Solo.

Sementara Microsoft diketahui mengucurkan US$1,7 miliar atau Rp 27,6 triliun. Dia mengungkapkan dana tersebut untuk Cloud dan juga teknologi AI, namun detail investasi akan dijelaskan di kemudian hari.

Yang jelas, selain membangun infrastruktur cloud AI, Microsoft juga ingin mencetak 840.000 talenta digital AI di Indonesia dalam 4 tahun ke depan.

Rencana investasi Microsoft juga sempat terdengar pada 2020 lalu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jumlahnya mencapai US$1 miliar untuk membuat data center di Indonesia.

"Tadi dengan Microsoft pagi-pagi. Mereka sangat berminat lagi bikin data center di Indonesia," ujarnya, pada Januari 2020.

Cara Mengembangkan Personal Branding untuk Membangun Karir

Di era digital saat ini, personal branding menjadi hal yang sangat penting dalam mempromosikan diri, terutama bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan. Personal branding adalah proses pembentukan citra diri di mata orang lain berdasarkan aspek-aspek yang kamu miliki. Aspek ini meliputi kepribadian, pencapaian yang telah diraih, bakat, dan minat yang kamu miliki.

Personal branding dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti membangun networking, membangun citra diri di dunia digital, dan membangun interaksi sosial. Selain itu, seseorang yang memiliki personal branding memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kredibilitas diri, dan menjadi pembeda antara individu satu dengan yang lainnya.

9 Cara untuk Kembangkan Personal Diri

Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan personal branding:

1. Mengenali Diri Sendiri

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang kamu miliki, cara bersikap dengan orang lain, dan potensi apa saja yang perlu dikembangkan. Dengan mengetahui diri sendiri, kamu akan lebih mudah menentukan tujuan dan arah yang ingin dicapai dalam personal branding.

2. Menentukan Target Personal Branding

Dalam membentuk personal branding, perlu diketahui target atau pihak seperti apa yang menjadi tujuan utama. Penentuan target ini akan memengaruhi hal-hal yang harus dilakukan untuk semakin mengembangkan branding yang akan dibangun.


3. Memperluas Networking 

Tidak hanya personal branding yang dibangun, namun networking pun perlu dibangun. Hal ini perlu dilakukan secara bersamaan agar citra diri yang terbentuk semakin banyak dikenal oleh orang.

4. Mengembangkan Skill

Sebelum memasuki dunia kerja, alangkah baiknya jika mulai melatih skill dengan mengikuti kursus-kursus yang telah disediakan pada berbagai macam platform digital. Pastikan kursus yang diikuti sesuai dengan passion yang kamu miliki agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan.

5. Mengikuti Kegiatan Organisasi

Kegiatan organisasi kampus akan membantu dalam mengembangkan minat serta melatih skill public speaking. Skill ini akan bermanfaat ketika memasuki dunia kerja dan akan melatih kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.

6. Menjadi Diri Sendiri dan Otentik

Jika ada cara yang mudah untuk membangun citra diri yang baik adalah dengan menjadi diri sendiri dan otentik. Ingat, personal branding harus dibangun dengan cara yang seunik mungkin sehingga kamu akan lebih mudah diingat.

7.  Konsisten 

Konsisten bukan hanya berarti kamu tetap aktif menerbitkan konten di platform yang dipilih, tetapi juga soal pemilihan cerita yang diangkat. Konsistensi ini berarti kamu akan mudah diingat jika konten yang disajikan memiliki benang merah yang konsisten.

8. Riset Industri dan Kenali Para Ahlinya 

Saat menentukan personal branding yang diinginkan, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu tentang industri yang digeluti lebih dalam dan siapa saja orang-orang yang telah terlebih dahulu menjadi top of mind-nya

9. Bangun Jaringan (Networking) 

Memiliki komunitas yang satu frekuensi dan minat yang sama akan memudahkan kamu dalam membangun personal branding ini. Cara ini akan membuat kamu mudah diingat dan memiliki lingkar pertemanan profesional yang lebih luas.

Ingatlah bahwa personal branding bukan hanya tentang bagaimana kamu mempresentasikan diri di dunia online, tetapi juga bagaimana kamu berinteraksi dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membangun personal branding yang kuat, kamu akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membangun karir yang sukses.

Membangun Harmoni Seimbang Untuk Branding, Sales dan Marketing

Tim sales dan marketing selalu dikenal memiliki hubungan yang buruk karena kurangnya keselarasan kerja. Meskipun kedua tim tersebut memiliki tujuan bisnis yang sama, proses kerja mereka sangatlah berbeda sehingga dapat saling bertumpang tindih bahkan berlawanan.


Tim marketing terkadang menyalahkan tim sales karena tidak memanfaatkan semua prospek atau konten yang mereka buat. Sebaliknya, tim sales berpikir bahwa tim marketing tidak menghasilkan prospek yang siap untuk dijual dan berkualitas baik. 

Menurut survei InsideView, ada enam hambatan terbesar dalam penyelarasan sales dan marketing, yaitu

- Kurangnya data yang akurat tentang prospek target 

- Komunikasi yang kurang

- Penggunaan metrik yang berbeda 

- Proses yang gagal

- Kurangnya akuntabilitas di kedua sisi 

- Tidak menyampaikan tantangan yang dialami 

Selain itu, tim sales lebih berfokus pada pendapatan bersifat jangka pendek. Sementara tim marketing lebih fokus pada brand kreatif berjangka panjang, seperti campaign untuk menghasilkan pendapatan.

Namun, sales dan marketing bekerja jauh lebih baik bila bekerja sama dibandingkan secara mandiri. Sudah saatnya bagi mereka untuk saling bekerja sama. Jika mereka dapat bekerjasama dengan baik, tentunya pendapatan akan meningkat.

Menurut HubSpot, ketidakselarasan antara tim sales dan marketing menelan biaya $ 1 triliun per tahun. Namun, HubSpot juga menemukan bahwa organisasi dengan penjualan dan pemasaran yang sangat baik menghasilkan 38% lebih banyak deals dan mencapai pertumbuhan laba selama tiga tahun yang 27% lebih cepat. Mereka juga mencapai pendapatan 208% lebih tinggi daripada organisasi dengan tim sales dan marketing yang terputus.

Masih bingung bagaimana cara menyelaraskan tim marketing dan sales? Anda dapat mengikuti beberapa saran berikut ini:

1. Bekerja Sama Membuat Konten yang Relevan

Konten yang dibuat marketing membantu sales mendapatkan calon pembeli lebih cepat.

Tim marketing biasanya membuat konten berdasarkan analisis pasar dan tren industri, strategi promosi, dan segmentasi kelompok sasaran. Jenis konten ini kemudian digunakan dalam proposal penjualan.

Namun, konten ini baru berdasarkan hasil riset dan data. Maka dari itu, tim sales dapat membantu pengembangan konten. Mereka dapat memberikan insight yang lebih nyata berdasarkan pengalamannya yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Butuh komunikasi yang kuat antara dua tim ini.

2. Berkomunikasi Secara Teratur dan Menggunakan Feedback Pelanggan

Sales dan marketing akan lebih selaras jika mereka mengadakan pertemuan rutin untuk membahas visi dan strategi mereka. Menurut Content Marketing Institute dan LinkedIn, sebanyak 73% tim yang sangat selaras bertemu setiap hari atau mengadakan rapat tiap minggu. 

Penting juga untuk menganalisis hasil dari satu bulan, kuartal, atau tahunan bersama-sama. Setiap tim akan mendapatkan insight yang banyak berdasarkan tanggapan tim lainnya. 

Selain itu, ini bisa dijadikan latihan bonding yang bagus, membantu tim memutuskan mana yang berhasil dan yang tidak.

Hal lain yang sangat bermanfaat adalah mendengarkan masukan pelanggan. Ini memungkinkan kedua tim untuk melihat bagaimana sesuatu berkembang secara real time dan meningkatkan akuntabilitas.

3. Tetapkan KPI (Key Performance Indicator) Umum dan Sinkronisasi Kriteria Pengukuran

Perbedaan dalam mengukur pencapaian merupakan hambatan serius bagi penyelarasan sales-marketing. Tim sales dapat berfokus pada jumlah akun baru, transaksi yang ditutup, penjualan ulang, dan lainnya. Di sisi lain, marketing dapat lebih menekankan pada kualitas prospek, rasio kesadaran brand, dan perkembangan saluran prospek.

Agar sales dan marketing merasa bahwa mereka bekerja untuk tujuan yang sama, mereka perlu berbagi sesuatu yang nyata - seperti KPI (Key Performance Indicator) atau indikator kinerja.

Menurut Content Marketing Institute dan LinkedIn, tim marketing dan sales dapat selaras jika berbagi KPI yang sama, yaitu memprioritaskan pendapatan dan pertumbuhan.

Penggunaan KPI bersama, dan didorong oleh pola pikir "mengutamakan pendapatan", adalah cara yang bagus untuk menyinkronkan upaya kedua tim.

4. Bicara Dengan Satu Suara

Bisnis yang sukses selalu tampil sebagai organisasi yang bersatu dan sehat di mana setiap orang berbicara dengan satu suara.

Jika pelanggan mendengar satu pesan iklan (marketing) di media sosial, dan kemudian menerima informasi yang berbeda dari seorang penjual (sales), mereka akan kebingungan.

Hal-hal seperti penamaan produk yang tidak konsisten, penggunaan istilah yang berbeda, dapat merusak reputasi perusahaan secara keseluruhan. Jika sales dan marketing tidak bekerja sama, mereka mungkin, secara tidak sengaja, menciptakan citra brand yang membingungkan. Untuk bisnis yang tidak terorganisir, tentu penjualan akan lebih sulit.

Itulah mengapa sales dan marketing harus memiliki suara yang sama. Mereka harus menyampaikan pesan yang sama dan konsisten.

Salah satu cara terbaik untuk menyatukan tim sales dan marketing adalah dengan memberi mereka alat kerja yang sama, serta membuat kampanye yang bekerja di banyak audiens, berbagai saluran, dan dalam berbagai format.

Tips dan Trik Merintis Bisnis Sendiri bagi Pemula

Merintis bisnis sendiri memerlukan komitmen, dedikasi, dan pengetahuan yang tepat. Dalam inovasi, produk, dan layanan, bisnis memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.


Dengan persiapan matang, kemauan yang kuat, dan komitmen yang tinggi, Anda dapat menghadapi dan mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam perjalanan bisnis Anda. Berani mencoba, belajar dari pengalaman, dan terus berkembang adalah kunci untuk meraih keberhasilan dalam dunia bisnis. 

Dilansir dari laman resmi BSI, berikut beberapa tips dan trik bagi para pemula yang bermimpi merintis bisnis sendiri:

1. Temukan Ide Bisnis yang Relevan dan Berpotensi

Mulailah dengan menemukan ide bisnis yang sesuai dengan minat, keahlian, dan pengalaman Anda. Ide yang baik menjadi dasar untuk mengembangkan produk atau layanan yang dibutuhkan oleh pasar.

2. Lakukan Riset Pasar yang Mendalam

Sebelum meluncurkan bisnis, lakukan riset pasar yang komprehensif untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan serta kondisi pasar secara keseluruhan.

3. Buat Rencana Bisnis yang Komprehensif

Rencana bisnis adalah roadmap yang akan membimbing Anda dalam menjalankan bisnis. Pastikan rencana bisnis mencakup visi, misi, tujuan, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.

4. Pahami Cara Mendapatkan dan Mempertahankan Konsumen

Pelajari cara mendapatkan dan mempertahankan konsumen yang tepat untuk bisnis Anda dengan mendengarkan keluhan mereka dan melayani mereka sebaik mungkin.

5. Bangun Koneksi dan Jaringan

Bangun jaringan yang kuat dengan orang-orang di industri yang relevan melalui acara bisnis, seminar, atau kelompok networking.

6. Belajar dan Terus Berkembang

Tingkatkan pengetahuan Anda dengan membaca buku, mengikuti kursus, atau menghadiri webinar dan konferensi terkait bisnis. Jangan takut untuk mencari umpan balik dan belajar dari pengalaman Anda sendiri.

7. Risiko dan Keberanian Mengambil Keputusan

Memulai bisnis selalu melibatkan risiko. Jadilah pebisnis yang berani mengambil keputusan, tetapi juga bijak dalam mengevaluasi risiko.

8. Konsistensi dan Ketekunan

Bisnis memerlukan konsistensi, kesabaran, dan ketekunan untuk mencapai pertumbuhan yang stabil.

Pencitraan Merek vs. Pemasaran vs. Penjualan

APA ITU & BAGAIMANA MEREKA BEKERJA BERSAMA


Pernahkah Anda memperhatikan bahwa branding dan pemasaran tampaknya digunakan hampir secara bergantian? Atau apa yang sebenarnya ingin dilakukan orang adalah mendapatkan lebih banyak pelanggan atau menghasilkan lebih banyak uang, namun bukankah itu sebenarnya penjualan? Bingung banget ? Kami tidak menyalahkan Anda.

Meskipun hal ini mungkin terasa sangat berat dan paling misterius, memahami perbedaan antara bidang-bidang utama ini tidak hanya diperlukan, namun sebenarnya sangat penting .

Begini masalahnya: dalam bisnis yang berkembang, branding, pemasaran, dan penjualan adalah trio dinamis yang saling memengaruhi tindakan. Namun apa perbedaannya, dan mana yang harus Anda fokuskan terlebih dahulu? Izinkan kami membantu Anda menguraikan perbedaan antara masing-masing bisnis sehingga Anda tahu di mana Anda harus menghabiskan waktu untuk mengembangkan bisnis Anda saat ini .

Mari Langsung ke Intinya

Kita akan masuk ke seluk beluk masing-masing bidang ini, tetapi mari kita mulai dengan pemahaman tingkat tinggi sebelum kita mendalaminya. Tentu saja, ini tidak sesederhana itu, namun mudah-mudahan uraian ini dapat memberi Anda gambaran. gagasan tentang ke mana tujuan blog ini selanjutnya. Tunggu apa lagi, ayo masuk.

MEREK: Peta Jalan Anda

Siapa Anda, siapa yang Anda bantu, apa yang membuat Anda berbeda, dan mengapa klien Anda harus peduli.

PEMASARAN: Pahlawan Aksi Anda

Cara yang luar biasa dan menarik untuk membuat orang mengetahui pesan Anda dan tertarik dengan apa yang Anda lakukan.

PENJUALAN: Lebih Dekat Anda

Ini adalah penghasil uang Anda, tempat Anda menaruh bunga dan mengubahnya menjadi tindakan.

BRAND/MEREK


Merek Anda adalah profil kencan Anda dalam hubungan antara Anda & klien ideal Anda  

Branding bisa berwujud dan tidak berwujud. Tentu saja itu adalah logo, warna, dan desain Anda, tetapi juga nilai-nilai Anda, dan pengalaman pelanggan. Pada dasarnya merek Anda adalah sesuatu yang istimewa yang tidak dapat Anda bayangkan. Pengalaman, persepsi, dan reputasi.

Tapi mengapa ini sangat penting? Merek Anda tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan untuk menguraikan siapa Anda, mengapa Anda berbeda, dan siapa yang Anda bantu… merek juga berfungsi sebagai landasan bagi semua pemasaran Anda ke depan. Tanpa branding yang baik, pemasaran Anda akan gagal , tidak konsisten, atau kehilangan kilaunya.

Namun branding tidak hanya tentang Anda. Ingat, merek Anda ada  karena  klien Anda  . Anda dapat mengatakan apa pun yang Anda inginkan tentang merek Anda di media sosial atau situs web Anda, namun pada akhirnya, bagian terpenting tentang merek Anda adalah apa yang pelanggan katakan tentang Anda: bagaimana Anda membantu mereka, bagaimana mereka memandang Anda, dan mengapa Anda membuat hidup mereka lebih baik.

Pada intinya, branding adalah tentang memahami apa yang klien Anda butuhkan dari Anda dan menunjukkan bagaimana Anda akan membantu memberikan nilai tambah pada kehidupan mereka, lebih dari sekedar produk atau layanan yang Anda tawarkan. 

Pemasaran/Marketing


Pemasaran itu seperti menggoda klien ideal Anda, 

Anda ingin menarik perhatian mereka, memicu minat & meninggalkan kesan abadi

Pemasaran adalah hal yang ingin dimulai oleh kebanyakan orang karena pemasarannya cemerlang dan cemerlang, namun pemasaran yang efektif selalu didasarkan pada strategi merek (dan penjualan) yang solid. Pada intinya, pemasaran adalah tentang menarik perhatian klien ideal Anda dan mengembangkan hubungan. Meskipun ada banyak istilah dan strategi yang menarik, pemasaran hanyalah tugas, aktivitas, dan pesan yang Anda buat untuk menyampaikan pesan guna membangun kesadaran dan minat klien masa depan.

Meskipun sesederhana itu, pemasaran yang baik tentu tidak mudah! Baik seni maupun sains, ada praktik terbaik yang terbukti untuk diikuti, tetapi kerja keras yang Anda investasikan pada merek Andalah yang benar-benar menghasilkan keajaiban dalam upaya pemasaran Anda.

Pemasaran modern bisa terasa seperti dunia barat yang liar: penuh kemungkinan tanpa batas tetapi tidak ada jaminan kesuksesan. Dengan begitu banyak bidang dan spesialisasi yang beragam, tidak mengherankan jika memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran dapat membingungkan bahkan seorang profesional musiman.

Meskipun mungkin selalu ada tren dan taktik baru yang muncul, kebenaran yang tak lekang oleh waktu adalah bahwa konten berkualitas adalah rajanya permainan pemasaran. Konten yang menarik, berharga, dan relevan adalah mata uang yang membangun kepercayaan, kredibilitas, dan memenangkan hati dan pikiran pelanggan Anda.

Di mana Anda memulai? 

Saya akan memberi tahu Anda sebuah rahasia, Anda harus selektif & strategis!

Mari kita luruskan satu hal – Hanya karena sebuah artikel mengatakan Anda membutuhkannya, atau semua orang melakukannya, bukan berarti artikel tersebut tepat untuk Anda. Memiliki buletin tidak berarti orang-orang mendaftar dan hanya karena mereka mendaftar tidak berarti mereka berubah menjadi klien.

Sama seperti pengambil keputusan yang cerdas, Anda dapat secara strategis memilih tindakan pemasaran yang tepat untuk terhubung dengan klien ideal Anda secara efektif. Baik itu media sosial, SEO, atau iklan, alat pemasaran hanyalah alat .  

Kunci suksesnya terletak pada pemilihan alat yang tepat untuk perangkat Anda dan mengetahui cara menggunakannya secara strategis untuk terhubung dengan audiens target Anda. Anda tidak akan percaya berapa banyak klien yang datang kepada saya, semuanya bersemangat, mengatakan bahwa mereka benar-benar membutuhkan alat pemasaran XYZ terbaru dan terhebat! Atau bahwa mereka memerlukan strategi pemasaran baru padahal yang mereka maksud adalah saluran akuisisi klien atau pembuatan konten.

Pers dan media, pemasaran digital, PPC/SEM, media sosial—ini hanyalah beberapa dari banyak aspek yang membentuk lanskap pemasaran modern yang luas. Dan jangan lupa tentang otomatisasi email, saluran pemasaran, riset pasar, analitik, KPI, SEO, dan riset kata kunci. Daftarnya terus bertambah dan bisa membuat kepala Anda pusing.

Tiap area mempunyai tempatnya tersendiri dalam strategi Anda, namun Anda juga tidak harus melakukan semuanya (terutama jika Anda memiliki waktu atau anggaran terbatas). Menyusun tindakan yang tepat untuk bisnis unik Anda guna menjangkau klien ideal adalah cara Anda memenangkan permainan.

Penjualan/Sales


Pembuat uang Anda. Saatnya mengubah minat menjadi ACTION. 

Proses mengubah kontak menjadi pelanggan: penjualan adalah perbedaan antara memiliki hobi dan bisnis. Dengan begitu banyak fokus pada merek dan pemasaran, strategi penjualan sering kali menjadi area yang terabaikan. Dan jujur ​​saja, tanpa penjualan, apa gunanya semua keajaiban branding dan pemasaran itu? 

Penjualan dan pemasaran harus nyaman. Ketika mereka tidak sedang berbicara, masalah akan muncul. Bayangkan prospek gagal, pesan pemasaran yang tidak cocok, dan percakapan penjualan menjadi tersesat.

Mungkin pemasaran Anda mendorong banyak prospek ke halaman penjualan Anda, tapi, ups , tidak ada yang menekan tombol "beli". Astaga! Atau Anda memiliki situs web hebat yang penuh dengan konten luar biasa tetapi tidak ada lalu lintas sehingga tidak ada yang melihatnya? Mungkin Anda mencapai sasaran penjualan tetapi tidak tahu alasannya. Apa yang terjadi jika tiba-tiba berhenti bekerja?

Ingat, penjualan bukan hanya grand final - ini merupakan bagian integral dari keseluruhan proses. Dan Anda perlu mengetahui nomor Anda!

Berapa banyak klien tetap yang Anda miliki?

Apa strategi retensi/rujukan Anda?

Bagaimana Anda mengukur proses Anda?

Apakah Anda memiliki template email merek?

Apa target penjualan Anda tahun ini?

Berapa banyak prospek yang Anda perlukan untuk menciptakan penjualan? (alias berapa tingkat konversi Anda)

Bagaimana pemasaran mendukung penjualan Anda?

Ini semua adalah informasi penting yang akan menginformasikan strategi pemasaran Anda. Proses penjualan yang baik akan membuka rahasia untuk meningkatkan pendapatan bisnis Anda. Dan coba tebak? Sekutu terpercaya Anda, bagian pemasaran , sedang menunggu, siap mendukung dan meningkatkan keseluruhan proses.

Dan sedikit pengingat: situs web Anda seharusnya berfungsi untuk Anda! Ini bukan hanya sekedar real estat digital yang mewah, ini harus mendorong hasil, konversi dan penjualan, serta berbagi nilai, membangun hubungan, dan juga merupakan bagian besar dari bauran pemasaran Anda.

3 Keunggulan Jobs-to-be-Done untuk Transformasi Inovasi Produk

Jobs-to-be-Done (JTBD) adalah teori bisnis, kerangka kerja, dan perspektif mengenai alasan kenapa pelanggan membeli produk. Teori Jobs-to-be-Done ini juga disebut sebagai Jobs Theory yang mana produk berusaha untuk memecahkan masalah atau memenuhi keinginan dari pelanggan.


Dalam konsep ini, perusahaan harus lebih berfokus pada keadaan pelanggan, baik dari perspektif kebutuhan maupun keinginan, sehingga dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. 

Jobs-to-be-Done ini dikembangkan oleh Anthony W Ulwick pada tahun 1990 dan sudah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan terkenal di dunia, seperti Nike, Microsoft, Philips, dan lainnya.

Lalu, apa saja keunggulan dari teori Jobs-to-be-Done ini bagi bisnis dalam menginovasikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan? Berikut penjelasan yang telah Marketeers lansir dari buku “Jobs-to-be-Done”:

1. Menghapus silo pada tim

Dengan menerapkan Jobs-to-be-Done, semua fungsi dan divisi dalam bisnis akan dapat menyelaraskan pemahaman umum yang menyeluruh tentang apa yang menjadi kebutuhan pelanggan sekaligus cara untuk menciptakan nilai bagi pelanggan.

Tim tidak akan lagi bekerja masing-masing yang bisa menimbulkan terjadinya misinformasi melainkan tim menjadi memiliki kesamaan pandangan dalam melihat pelanggan.

Dengan begitu, produk yang diciptakan akan melibatkan seluruh komponen dari perusahaan, mulai dari tim research and development, marketing, product, IT, finance, hingga sales.

2. Menciptakan product leader

Jobs-to-be-Done menawarkan kerangka kerja dan lensa baru yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan pemahamannya mengenai kebutuhan pelanggan. Kebutuhan ini dapat berupa kesulitan, permasalahan, keinginan, atau aspirasi yang ingin pelanggan dapat selesaikan dengan suatu produk atau layanan.

Ketika perusahaan dapat memahami hal tersebut, maka prediktabilitas dalam menciptakan produk inovasi yang jauh lebih akurat dan tepat sasaran akan dapat terwujud.

3. Mengomunikasi penawaran produk secara efektif

Markeeter yang menerapkan Jobs-to-be-Done dapat membantu mereka untuk menyelaraskan seluruh organisasi dengan strategi penyampaian pesan yang jelas dan konsisten yang sangat disukai oleh pelanggan. 

Konsistensi dalam pesan pemasaran adalah sebuah kewajiban bagi pemasar untuk dapat memberikan rasa percaya bagi pelanggan. Reputasi brand yang baik tentu dapat terwujud ketika pelanggan percaya dengan apa yang disampaikan brand-nya.

Kesimpulannya, keunggulan Jobs-to-be-Done ini sangat baik untuk menghasilkan penciptaan produk yang solutif, inovatif, sekaligus tepat sasaran. Bahkan, teori ini dapat memberikan insight yang berharga bagi para pengambil keputusan di perusahaan, mulai dari eksekutif, product manager, product development, hingga markeeter

4 Alasan Pemilik Usaha Perlu Ikut Personal Selling

Saat ini memang banyak sekali strategi pemasaran yang bisa dicoba untuk sebuah bisnis. Meskipun demikian, pemasaran dengan cara personal selling tetap menjadi strategi yang efektif. 


Pada dasarnya, personal selling dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi persuasif antara penjual dan customer. Personal selling bertujuan supaya customer mengetahui tentang produk yang dIwarkan dan tertarik untuk membeli.

Strategi personal selling seperti ini biasanya memang lebih sering dilakukan oleh sales atau tim marketing. Namun, untuk kamu sebagai owner dari suatu bisnis juga perlu melakukan personal selling. Mengapa harus ikut personal selling sementara sudah ada sales? Simak alasannya berikut ini, 

1. Membangun Citra Positif 

Saat melakukan kegiatan personal selling, jika kamu selaku owner menyapa langsung para pembeli tentunya akan memberi kesan yang positif. 

Mereka akan menilai kamu dan bisnismu peduli terhadap para pembeli. Menyapa pembeli dengan ramah, berbincang dengan mereka, memperkenalkan produk baru, kemudian mendengarkan masukan dari mereka adalah cara yang efektif untuk menjalin hubungan baik dengan pembeli. Terlebih lagi, saat personal selling kamu akan menerima timbal balik komunikasi atau respon secara langsung dari para pembeli. 

Sehingga selain bisa memperkenalkan produk dan menambah angka penjualan, dengan personal selling kamu juga bisa mengulik kesan pelanggan dan menjadikannya bahan evaluasi.

2. Menarik Pembeli dan Menjaga Loyal Customer 

Tentunya pemasaran dengan personal selling akan mendatangkan calon pembeli baru. Karena kamu akan menawarkan produk dengan obrolan yang sifatnya persuasif.

Biasanya, pembeli yang sudah kamu ajak ngobrol bisa lebih banyak bertanya terkait produk tersebut. 

Jika mereka mendapatkan jawaban langsung dari owner-nya, peluang mereka untuk percaya dan mau untuk membeli juga tentunya lebih tinggi. 

Personal selling tidak hanya dilakukan kepada calon pembeli baru, melainkan juga kepada pelanggan lama. 

Apabila owner bisa berkomunikasi dengan pelanggan lama, maka mereka akan merasa dihargai dan diingat. Dari sini mereka bisa yakin menjadi loyal customer, terlebih lagi untuk bisnis yang pelayanannya baik. 

3. Meningkatkan Penjualan 


Tentunya tujuan utama dari personal selling adalah meningkatkan penjualan. Meskipun kegiatan ini bisa dilakukan oleh sales atau marketing, tetapi owner juga perlu melihat langsung sejauh mana produk yang ditawarkan bisa diterima oleh masyarakat. 

Melalui personal selling, owner dapat lebih memastikan bahwa animo pembeli dan minat mereka masih tinggi terhadap produk tersebut. 

Karena owner bisa menawarkan langsung kepada pembeli lada saat itu juga. Dengan begitu pembeli yang berkomunikasi mungkin saja membeli karena ditawarkan langsung oleh owner secara langsung. Komunikasi persuasif lebih meningkatkan rasa dekat dan mau melirik produk apa yang ditawarkan oleh owner.

4. Mengetahui Informasi Pasar 

Melalui personal selling, owner bisa mendapat berbagai informasi penting dari pembeli yang dia ajak bicara. Dengan begitu owner bisa mengetahui apa saja produk yang mereka minati, apa yang membuat mereka puas dan tidak puas dengan produk tersebut, hingga apa kebutuhan mereka yang bisa menjadi peluang bisnis kamu selanjutnya.


Big Data: Definisi dan Konsep Dasar

Big Data adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah data yang sangat besar dan kompleks yang sulit untuk diolah dengan menggunakan alat yang digunakan untuk menangani data tradisional. 


Big Data didefinisikan oleh tiga karakteristik utama yaitu volume, variety, dan velocity. Volume mengacu pada jumlah data yang tersedia, variety mengacu pada jenis data yang tersedia, dan velocity mengacu pada kecepatan data yang tersedia.

Konsep dasar Big Data adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber, menyimpan dan mengelola data besar dengan teknologi yang sesuai, dan menganalisis data besar untuk mengekstrak informasi yang berguna. 

Teknologi yang digunakan untuk menangani Big Data antara lain Hadoop, Spark, dan NoSQL databases. Big Data digunakan dalam berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. 

Namun, implementasi Big Data juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, keterbatasan kemampuan analisis data, dan masalah privasi data.

Mengenal Karakteristik Data Besar


Karakteristik data besar didefinisikan oleh tiga karakteristik utama yaitu volume, variety, dan velocity.

Volume mengacu pada jumlah data yang tersedia berupa terabytes, petabytes, atau bahkan exabytes. Data besar ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti website, aplikasi mobile, jaringan sosial, log perangkat, dan lain-lain.

Variety mengacu pada jenis data yang tersedia yang terstruktur seperti data tabel atau data yang tidak terstruktur seperti teks, gambar, suara, video, dll.

Velocity mengacu pada kecepatan data yang tersedia yang dapat dikumpulkan dan diproses dalam waktu yang sangat singkat, sehingga perlu diolah dengan cepat untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.

Selain tiga karakteristik utama, beberapa sumber juga menambahkan karakteristik lainnya seperti veracity (kepercayaan) yang mengacu pada tingkat kepercayaan dari data yang tersedia dan value (nilai) yang mengacu pada nilai yang dapat diperoleh dari data yang tersedia. Karakteristik data besar ini menyebabkan data besar sulit untuk diolah dengan alat yang digunakan untuk menangani data tradisional dan menyebabkan teknologi khusus seperti Hadoop, Spark, dan NoSQL databases digunakan untuk menangani data besar.

Cara Kerja Big Data


Data dalam jumlah besar dan beragam di dalam Big Data disimpan di dalam wadah khusus yang biasanya menggunakan penyimpanan data besar seperti Hadoop, Cloud, atau NoSQL.

Data tersebut dapat dikumpulkan dari berbagai sumber dalam format mentah, kemudian difilter dan diproses agar dapat ditampilkan sesuai kebutuhan untuk program analitik tertentu.

Pada kasus lain, data dalam Big Data dapat difilter terlebih dahulu menggunakan program pengumpulan dan pengolahan data tertentu, sehingga dapat langsung digunakan untuk menganalisis.

Proses pemrosesan Big Data membutuhkan daya komputasi yang besar, biasanya pemrosesan dilakukan dan didistribusikan ke beberapa perangkat dengan menggunakan skema jaringan komputer atau Cloud.

Setelah data tersimpan dan diproses, seorang ilmuwan data atau analis data akan menganalisis data tersebut menggunakan aplikasi analitik. Ahli tersebut harus memiliki pemahaman yang kuat tentang data yang ingin dicari dan dianalisis dalam Big Data.

Dalam proses analisis ini, para ahli tersebut melakukan serangkaian upaya untuk memahami Big Data tersebut. Biasanya, ilmuwan data atau analis data akan melakukan penyaringan, validasi, serta transformasi pada kumpulan data tersebut.

Setelah data dikumpulkan dan dipersiapkan, para ahli tersebut akan mulai menjalankan aplikasi yang menyediakan fitur untuk menganalisis data besar, termasuk aplikasi pembelajaran mendalam, analisis statistik, pemodelan prediktif, dan sebagainya.

Contoh Aplikasi Big Data Dalam Industri

Beberapa contoh aplikasi Big Data dalam industri antara lain:



Perbankan

Menganalisis data transaksi pelanggan dan memprediksi kebutuhan pelanggan.

Asuransi

Menganalisis data klaim dan meningkatkan efisiensi proses pembayaran klaim.

Retail

Menganalisis data pembelian pelanggan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.

Telekomunikasi

Menganalisis data penggunaan jaringan dan meningkatkan kualitas jaringan.

Kesehatan

Menganalisis data kesehatan dan meningkatkan efisiensi dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.

Pertambangan

Menganalisis data geologi dan meningkatkan efisiensi dalam eksplorasi dan pengembangan tambang.

Transportasi

Menganalisis data lalu lintas dan meningkatkan eefisiensi dalam perencanaan rute dan jadwal transportasi.

Media dan hiburan

Menganalisis data interaksi pengguna dan meningkatkan konten yang disediakan.

Manufaktur

Menganalisis data produksi dan meningkatkan efisiensi dalam manajemen stok dan perencanaan produksi.

Keamanan: Menganalisis data keamanan dan meningkatkan keamanan di area publik dan lingkungan kerja.

Aplikasi Big Data dalam industri sangat luas dan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Aplikasi Big Data juga dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pelanggan dan pasar serta meningkatkan kinerja bisnis dan keuntungan.

Political Branding: Pengertian dan Manfaatnya

Seiring dengan meningkatnya persaingan politik di era modern ini, political branding menjadi semakin penting dalam membangun citra dan popularitas seorang politisi atau partai politik. Political branding melibatkan penggunaan strategi branding yang sama dengan bisnis dalam mengembangkan citra merek mereka, namun diterapkan pada politik.



Dalam political branding, citra politisi atau partai politik menjadi kunci dalam mempengaruhi persepsi masyarakat dan menarik dukungan mereka. Oleh karena itu, political branding menjadi sarana yang penting untuk membentuk citra positif dan memperkuat dukungan politik.

Pengertian Political Branding

Political branding merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan dan mengelola persepsi terhadap partai politik atau kandidat. Tujuan dari jenis komunikasi ini adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan partai politik atau kandidat.

Prosesnya melibatkan penggunaan berbagai media baik offline maupun online seperti spanduk, video, media sosial, dan lain-lain. Jika strategi political branding berhasil, maka akan meningkatkan dukungan terhadap partai atau kandidat tersebut, meningkatkan opini publik, dan juga meningkatkan upaya penggalangan dana.

Strategi dan Taktik Meningkatkan Political Branding

Berikut penjelasan strategi dan taktik meningkatkan political branding:

Mengenali Target Audience

Mempelajari dan memahami siapa target audience adalah langkah awal yang penting dalam political branding. Politisi atau partai politik harus memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan keinginan dari pemilih potensial. Dengan memahami target audience, politisi atau partai politik dapat mengembangkan pesan dan strategi branding yang lebih efektif.

Membangun Identitas Branding yang Konsisten

Membangun identitas branding yang konsisten adalah kunci untuk menciptakan citra yang kuat dan mengesankan di mata publik. Politisi atau partai politik harus mempertimbangkan elemen branding seperti logo, warna, slogan, dan pesan politik yang digunakan dalam kampanye politik. Elemen-elemen ini harus konsisten dalam semua bentuk komunikasi politik, termasuk iklan, media sosial, dan acara kampanye.

Memanfaatkan Media Sosial

Media sosial telah menjadi platform yang sangat efektif untuk politisi atau partai politik untuk membangun citra dan mengkomunikasikan pesan politik mereka. Politisi atau partai politik harus memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan pemilih potensial dan menyebarkan pesan politik mereka.

Mereka juga harus mempertimbangkan taktik seperti iklan online dan kampanye penggalangan dana untuk meningkatkan dukungan politik.

Memperhatikan Isu-isu Penting

Politisi atau partai politik harus memperhatikan isu-isu penting yang menjadi perhatian masyarakat dan mengembangkan strategi politik yang relevan dengan isu tersebut. Mereka harus memahami posisi mereka pada isu-isu tersebut dan mengkomunikasikannya dengan jelas kepada pemilih potensial. Hal ini akan membantu membangun citra politik yang kuat dan dapat meningkatkan dukungan politik.

Berpartisipasi dalam Acara Publik

Berpartisipasi dalam acara publik seperti debat atau acara kampanye adalah taktik branding yang efektif dalam politik. Politisi atau partai politik harus mempersiapkan diri dengan baik dan mempertimbangkan pesan dan taktik branding yang akan digunakan selama acara tersebut. Partisipasi dalam acara publik dapat membantu membangun citra politik yang kuat dan meningkatkan dukungan politik.

Manfaat Political Branding

Berikut manfaat dari Political Branding

Kontrol Pesan

Memungkinkan partai politik atau kandidat untuk mengontrol pesan yang disampaikan. Hanya pesan-pesan yang mendukung citra partai atau kandidat yang akan disampaikan.

Identifikasi Partai atau Kandidat

Membantu pemilih untuk mengidentifikasi partai politik atau kandidat dengan mudah. Pemilih dapat mengetahui siapa saja kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan.

Membangun Kepercayaan

Membantu partai politik dan kandidat untuk membangun kepercayaan dengan pemilih. Citra yang baik akan membuat pemilih percaya bahwa kandidat tersebut dapat menjadi pemimpin yang baik.

Memotivasi Pemilih

Dapat memotivasi pemilih untuk memilih dalam pemilihan. Hal ini penting karena beberapa orang tidak tertarik untuk memilih atau memilih untuk golput.

Memberi Kesan Positif

Dengan political branding, kandidat dapat menciptakan kesan positif di benak pemilih. Kesan positif dapat meningkatkan kesempatan kandidat untuk dipilih oleh pemilih.

Membantu Membangun Loyalitas Pendukung

Dapat membantu membangun kepercayaan antara pemilih dan kandidat, sehingga dapat membangun loyalitas pendukung yang kuat terhadap partai politik atau kandidat.

Mengkomunikasikan Pesan dengan Lebih Efektif

Membantu pesan kampanye tersampaikan dengan lebih baik. Pesan kampanye berisi visi, misi, dan program kerja kandidat yang sangat penting untuk disampaikan dengan baik.

Meningkatkan Kredibilitas

Kandidat ingin pesan kampanye yang disampaikan dipercayai oleh pemilih. Dengan melakukan political branding, kredibilitas kandidat dapat meningkat.

Mengenalkan Kandidat

Penting dalam membantu mengenalkan kandidat kepada para pemilih. Sebab, kandidat yang tidak dikenal oleh pemilih memiliki kesempatan lebih kecil untuk dipilih.

Membangun Koalisi

Membantu partai politik atau kandidat untuk membangun koalisi dengan partai politik atau kandidat lain. Dengan demikian, kesempatan kandidat untuk dipilih oleh pemilih dapat meningkat.

Elemen Political Branding

Political branding terdiri dari beberapa elemen penting yang harus dipertimbangkan agar kampanye branding politik berhasil menciptakan citra yang diinginkan. Berikut adalah elemen-elemen penting dalam political branding:

Nama atau logo

Nama atau logo partai politik atau kandidat harus mudah diingat, mudah diucapkan, dan mudah diidentifikasi oleh masyarakat.

Pesan atau slogan

Pesan atau slogan kampanye harus singkat, mudah diingat, dan memiliki daya tarik yang kuat untuk masyarakat.

Citra visual

Citra visual dapat berupa warna, gambar, atau tampilan yang membangun identitas unik bagi partai politik atau kandidat.

Platform

Platform kampanye harus jelas dan fokus pada masalah yang penting bagi masyarakat, serta menawarkan solusi yang dapat diterima oleh pemilih.

Jangkauan

Jangkauan media sosial, televisi, dan media lainnya harus dipertimbangkan untuk menjangkau pemilih yang lebih banyak.

Personalitas kandidat

Personalitas kandidat harus diperhatikan dan dipromosikan untuk menciptakan citra positif di mata pemilih.

Target audiens

Harus menyasar target audiens yang spesifik dan relevan, sehingga pesan kampanye dapat efektif sampai pada pemilih yang tepat.

Kesinambungan

Harus dijaga kesinambungannya agar pesan dan citra partai politik atau kandidat tetap konsisten dan terus dikenali oleh masyarakat.

Kesimpulan

Dalam dunia politik, branding menjadi hal yang semakin penting untuk menciptakan persepsi positif di kalangan pemilih. Political branding menjadi strategi komunikasi yang memungkinkan partai politik atau kandidat untuk mengontrol pesan, mengenalkan diri, membangun kepercayaan, dan memotivasi pemilih untuk mendukungnya.

Ada beberapa elemen penting dalam political branding, seperti visual identity, voice and tone, messaging, dan personality. Setiap elemen tersebut harus dikelola dengan baik agar menciptakan citra yang positif di benak pemilih.

Melalui political branding, kandidat atau partai politik dapat meningkatkan kredibilitas, membangun loyalitas pendukung, mengenalkan kandidat, membentuk koalisi, serta meningkatkan kesempatan untuk terpilih pada proses pemilihan.

Dalam mengembangkan strategi political branding, partai politik atau kandidat perlu memahami karakteristik pemilih, memanfaatkan media sosial dan teknologi, serta melakukan pengukuran dan evaluasi secara teratur untuk mengevaluasi efektivitas kampanye branding yang dilakukan. 

Hal ini bisa dilakukan Dengan menggandeng Konsultan Branding yang tepat seperti Kang Apik dari Kipamedia. Dengan mengoptimalkan potensi political branding, partai politik dan kandidat dapat memenangkan dukungan publik dan memenangkan proses pemilihan.