Tidak ada satu pun divisi bisnis yang kebal terhadap krisis, termasuk pemasaran. Krisis dapat bervariasi, bergantung banyak faktor.
Namun demikian, krisis adalah kejadian tak terduga atau kesalahan yang tidak disengaja yang mengganggu kemampuan tim pemasaran Anda dalam memenuhi tanggung jawabnya. Dampaknya sendiri bisa mengurangi pendapatan usaha, merusak reputasi hingga matriks bisnis lainnya.
Meski punya peran penting, faktanya pemimpin pemasaran wajib memiliki kemampuan untuk membangun tim pemasaran yang tangguh. Dengan tim yang tangguh, Anda dapat meminimalkan atau bahkan mencegah krisis terjadi sejak awal.Dilansir dari NewsWeek, berikut yang perlu diperhatikan para pemimpin untuk membangun tim pemasaran yang tangguh:
Mengubah Tim yang Sudah Ada Menjadi Tangguh
Membangun tim pemasaran yang tangguh dimulai dengan evaluasi yang transparan terhadap karyawan yang ada saat ini. Apakah mereka memiliki semua, sebagian, atau tidak sama sekali mengenai kualitas inti dari tim yang tangguh?
Setelah evaluasi ini, para pemimpin dapat membantu membina karyawan yang ada lewat empati, kepercayaan dan kritik yang membangun, membentuk mereka menjadi tim yang tangguh saat menghadapi masalah apa pun. Penelitian menunjukkan pemimpin yang berempati yang memahami dan mengakui apa yang sedang dialami tim dapat membantu mengurangi kejenuhan dan meningkatkan engagement serta pengalaman kerja yang positif.
Tim yang terlibat akan merasa karier mereka lebih bermanfaat, sehingga mengurangi pergantian karyawan yang tidak terduga. Selain itu, tim-tim tersebut tidak akan goyah saat krisis terjadi atau berulang bahkan muncul lebih kuat.
Para pemimpin juga dapat membuat tim mereka menjadi lebih tangguh lewat kepercayaan. Mereka yang tidak memercayai karyawannya cenderung melakukan micro management.
Micro management membuat karyawan lebih bergantung pada kepemimpinan dan kurang berani mengambil risiko. Mengizinkan dan mendorong karyawan untuk melakukan kesalahan akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi krisis.
Demikian pula, pemimpin pemasaran dapat membangun tim yang tangguh dengan berinvestasi dalam pengembangan profesional mereka. Melalui pelatihan yang berpusat pada kepercayaan, pemimpin pemasaran dapat menciptakan tim yang lebih lengkap dan tangguh yang cukup terampil untuk mengisi kekosongan saat seseorang keluar secara tiba-tiba atau tidak masuk dalam periode waktu tertentu.
Terakhir, lakukan kritik yang membangun. Para psikolog mengklasifikasikan kritik menjadi dua, yaitu membangun dan merusak. Pemimpin pemasaran harus menghindari kritik yang merusak karyawan secara emosional.
Namun, pemimpin tidak boleh mengabaikan penggunaan kritik konstruktif untuk membantu tim mengenali kekurangan, menyesuaikan perilaku dan mempelajari keterampilan baru.