Sebagai negara berpenduduk lebih dari 260 juta orang dengan usia rata-rata 27 tahun, Indonesia menjadi magnet bagi banyak mata terutama investor dan pengusaha dengan berbagai skala dan potensi perkembangan bisnisnya.
Sebagai negara berpenduduk lebih dari 260 juta orang dengan usia rata-rata 27 tahun, Indonesia menjadi magnet bagi banyak mata terutama investor dan pengusaha dengan berbagai skala dan potensi perkembangan bisnisnya. Saat ini semua orang tertuju pada pasar digital yang diproyeksikan bernilai US$ 130 miliar pada tahun 2020, setelah China dan India.
Ketika semua perhatian jatuh pada sektor bisnis e-commerce, berikut empat sektor bisnis lain – yang mungkin saja luput dari perhatianmu – namun berpotensi mendorong ekosistem startup Indonesia ke kancah global.
1. Fintech
Meluasnya penggunaan teknologi bagi publik telah menyumbang pertumbuhan layanan fintech di negeri ini. Namun sayangnya, lebih dari 120 juta penduduk dewasa (sekitar 73 persen) masih belum memiliki rekening bank. Dengan kata lain, penetrasi pasar fintech masih rendah dan fakta ini merupakan indikasi kuat adanya peluang luar biasa di masa depan.
Dengan berbagai upaya dari pemerintah untuk memperkuat kepercayaan konsumen dan menarik pemain baru ke industri ini, Indonesia diharapkan mampu menjadi raksasa ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan potensi transaksi mencapai US$128,7 miliar pada tahun 2020.
2. Layanan on-demand
Ranah on-demand telah berkembang dan berbagai layanannya kian populer di Indonesia. Kamu bisa menemukannya di berbagai industri mulai dari layanan transportasi, layanan rumah tangga hingga perawatan kesehatan. Di negeri yang populasinya semakin urban dan melek teknologi, industri yang satu ini menyajikan peluang bisnis yang menjanjikan untuk startup dan investor.
Setelah meraup kesuksesan besar, raksasa layanan on-demand seperti GO-JEK, Grab dan Uber, prospek bisnis tampak semakin menjanjikan di tengah tantangan perkembangan yang mereka hadapi masing-masing. Banyak pengamat pasar mengatakan, beberapa startup on-demand berpotensi menjadi unicorn.
3. Cloud Computing
Sektor lain yang juga menyimpan potensi besar adalah cloud computing (komputasi awan). Sudah banyak UKM di Indonesia yang bergerak di ranah teknologi cloud sebagai bisnis utama mereka dan siap bersaing dengan perusahaan yang lebih besar. Selama lima tahun belakangan ini, pasar cloud computing telah tumbuh hingga 48 persen per tahunnya – yang artinya angka ini jauh lebih besar dari tingkat pertumbuhan tahunan global.
Telebihi dengan implementasi Peraturan Pemerintah No.82 yang mewajibkan bisnis Indonesia melakukan transaksi elektronik untuk menyimpan data pribadi di pusat data tanah air. Bisnis cloud berpotensi untuk tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.
4. Software-as-a-Service (SaaS)
Dengan hampir 360 juta UKM di tanah air, pasar SaaS jelas memiliki potensi besar. Seiring dengan semakin berkembangnya cloud computing, SaaS yang menyumbang 85 persen dari pasar cloud computing ini diperkirakan akan tetap dominan karena kemudahan yang ditawarkan. Namun, karena sektor ini masih terbilang baru, fokus pelaku di ranah ini harus dimulai dari pada edukasi pelanggan, peningkatan kesadaran akan manfaatnya, baru pada akhirnya beralih menjadi pengguna.